Wednesday, February 25, 2009

Puisi cinta untuk ibu

Dalam pelukan kasih dan sayang
Dalam pengharapan tak berujung
Dalam lautan airmata yang tulus
Dalam doa-doa yang berhembus

Kasih dan sayangmu takan pernah hilang
Dalam sukma dan jiwaku wahai ibu
Ibu adalah kasih pelita dan penerang jiwa bagi anak-anakmu.


Jakarta, 26 februari 2009

Friday, February 13, 2009

BUKAN CINDERELLA

"Selamat pagi ayah". Anisa memberi salam pagi pada ayahnya yang baru datang untuk sarapan."Selamat pagi sayang, sudah siap brangkat sekolah".Sambil mengecp pipi anak satu-satunya.
"Sudah siap yah! o ya nanti malam jadi kan yah? aku sudah gak sabar ingin bertemu dengan ibu dan dua saudara tiriku." Anisa berkata sambil memakan roti yang ia buat. Ayah tersenyum melihat tingkah putrinya yang sudah SMU kelas dua itu tetapi terkadang , tingkahlakunya kekanak -kanakan dan tomboy.
"Insya ALLAH sayang mudah-mudahan tidak ada halangan dan semua berjalan dengan baik".
pada malam hari, hari yang di tunggu oleh anisa dan ayah.:wah, banyak sekali makanan yang ada di meja ini, sampai bingung mana yang mau dimakan duluan."Eh, kok makan duluan seharusnya tunggu tamu dulu".
Pada saat Anisa menoleh ke arah tempat ayah nya berdiri, anisa berkata."wow! ayah sangat tampan dan keren." kamu juga kelihatan cantik sekali, mirip dengan almarhumah ibumu." kemudian anisa memeluk ayahnya dan berkata."Aku lebih senang dan bahagia jika ayah bahagia dan aku yakin ibu juga bahagia disana".
Kemudian tamu yang di undang itupun hadir, dan mereka makan malam bersama anisa dan ayah.
Pada pagi harinya anisa melihat ayahnya telah mempersiapkan mobil untu pergi keluar kota". Apakah ayah akan pergi lagi, iya sayangku, apakah ayah tidak menyayangiku jangan pergi ya yah", anisa membujuk ayahnya."kau tidak akan sendiri lagi sayang kau akan ditemani oleh ibu dan saudara tirimu, oh, baiklah". Anisa berjalan menuju kamarnya
.
Saat ayahnya pergi ibu dan saudara tirinya sangat berkuasa di rumah."Anisa.... cepat kemari dan bereskan seluruh ruangan di rumah ini. Aku tidak mau, mengapa bukan bi mar , mengapa bukan ibu tesa atau resa"? tanpa menjawab ibunya mendaratkan tamparan di pipi anisa, cepat lakukan dan jangan banyak bertanya".
"Lihat bu aku menemukan sesuat di dalam kamar anisa". kata resa sambil menunjukan sebuah kotak perhiasan kepada ibunya."ibu apakah aku boleh memilikinya". Tentu saja anaku."
"tidak....jangan pernah kau sentuh itu, itu milik almarhumah ibuku." Dasar kau anisa kau sama saja seperti ibumu wanita tidak berguna. tanpa fikir panjang anisa mendaratkan sebuah pukulan yang sangat keras ke pipi resa.
"Ibu....... tolong aku, wanita jelek ini telah merusak wajahku". Lalu ibu mengambil kayu dan memukuli tangan anisa." cukup bu, mengapa ibu memukuli tangan anisa, diam kamu tesadia telah memukul wajah kakak mu, hentikan bu, dasar kalian berdua memang tidak berguna". kata ibu tari sambil membuang kayunya.
"Mengapa kau selalu membela ku saat aku di pukuli oleh ibumu", "Karena aku bukan lah orang yang serakah seperti kakaku dan aku bukanlah orang yang kejam seperti ibuku". kata tesa sambil menempelkan handuk panas ditangan anisa. "Anisa apakah ibu ku sering melakukan ini padamu"? "ya" Saat aku tidak ad siapa yang membelamu?" Bi Mar
"Anisa..... cepat kemari"," ya bu" jawab anisa sambil keluar kamar "cepat kamu bantu resa mengerjakan pr sekolahnya". "Anisa tolong kamu kerjakan semua tugas ku", "aku tidak mau",
Sebaiknya kau kerjakan sendiri saja.
" Oh, Kau ingin aku tampar ya," Anisah. Silahkan dan kau akan aku rusak wajahmu". Mereka berdua ribut, dan tidak sadar bahwa ayahnya telah pulang, dan ini sering terjadi.
"Ayah.... aku merindukanmu", kata Anisah sambil memeluk ayah tersayangnya , " Iya sayanku ayah telah kembali. "Mengapa tanganmu?", "Dia terjatuh" kata ibu Tari sambil menuruni anak tangga. "apa itu benar Anisah". Ehmm.....yah. "Oh hati-hatilah kalau berjalan."
" Resa pergi kau dari kamarku dan jangan pernah kembali lagi ke kamarku". Dan lagi-lagi Bu Tari menampar anisa. Dan Anisah dengan memukul wajah Anisah". Cukup.....apa-apaan ini. Tari mengapa kau menampar Anisah". "Dia telah kurang ajar kepada Anisah".
"Bohong, ibu Tari berbohong Resa lah yang salah ayah dia masuk ke dalam kamarku tanpa izin".



Monday, February 9, 2009

Test
P3 Ndut
P3 Imut
P3 Cantik